Selasa, 01 Maret 2011

tugas perekonomian indonesia Bab 1

BAB 1
SISTEM EKONOMI INDONESIA

A.    PENGERTIAN SISTEM EKONOMI

     Sistem ekonomi adalah suatu system yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalm suatu tatanan kehidupan.Sebuah system ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subjek ,barang ekonomi sebagai objek serta seperangkat kelembagaan  yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun non formal); cara kerja mekanisme hubungan ; hokum dan peraturan-peraturan perekonomian ;serta kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis).yang dipilih atau diterima atau ditetapkan oleh masyarakat ditempat tatanan kehidupan yang bersangkutan berlangsung.
Sanusi (2000)menguraikan pendapat-pendapat dari sejumlah orang didalam maupun diluar negeri yang dapat dirangkum sebagai berikut : Sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi,social-politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya yang ditujukan kearah pemecahan problem-problem. Dalam Sanusi disebut ada 7 elemen penting dari system ekonomi yaitu :
1.    Lembaga-lembaga/Pranata-pranata ekonomi.
2.    Sumber daya ekonomi
3.    Faktor-faktor produksi
4.    lingkungan ekonomi
5.    Organisasi dan manajemen
6.    Motivasi dan perilaku pengambilan keputusan atau pemain dalam system
7.    Proses pengambilan keputusan

Menurut Sanusi setiap system ekonomi dipengaruhi oleh sejumlah kekuatan ,diantaranya adalah :
1.    Sumber-sumber sejarah,kultur/tradisi, cita-cita,keinginan-keinginan dan sikap masyarakat.
2.    SDA,termasuk iklim.
3.    Filsafat yang dimiliki dan dibela oleh sebagian besar masyarakat
4.    teorisasi yang dilakukan oleh masyarakat pada masa lalu atau sekarang mengenai bagaimana cara mencapai cita-cita atau keinginan serta tujuan /sasaran yang dipilih.
5.    Trials dan errors atau uji coba yang dilakukan oleh masyarakat dalam usaha mencari alat-alat ekonomi.

Sedangkan,menurut Lemhannas (1989),ada 8 kekuatan yang mempengaruhi system ekonomi yang diterapkan/dipilih oleh suatu Negara,yaitu :
1.    Falsafah dan ideologinya
2.    Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya
3.    karakterisitik dan demografinya
4.    nilai estetik,norma-norma,serta kebudayaan masyarakatnya
5.    system hokum nasionalnya
6.    system politiknya
7.    sub-sub system sosialnya,termasuk pengalaman sejarah pada masalalu serta uji coba yang dilakukan oleh masyarakatnya dalam mewujudkan tujuan ekonominya.

B. SISTEM-SISTEM EKONOMI
    Secara umum ada 3 macam system ekonomi yang dikenal didunia ini,yakni : Sistem ekonomi Liberal/kapitalis,Sistem ekonomi sosialis, Sistem ekonomi campuran yakni system ekonomi yang tidak 100% kapitalis dan tidak 100% sosialis,atatu system ekonomi yang mengandung elemen-elemen dari system ekonomi kapitalis maupun system ekonomi sosialis.

1. Sistem Ekonomi Kapitalis
    Menurut sanusi system ekonomi kapitalis adalah suatu system ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual. Ada 6 asas yang dapat dilihat sebagai cirri dari system ekonomi kapitalis,yakni sebagai berikut :
1.    Hak milik pribadi
2.    Kebebasan berusaha dan kebebasan memilih
3.    motif kepentingan diri sendiri
4.    persaingan
5.    Harga ditentukan oleh mekanisme pasar
6.    Peranan terbatas pemerintah

Dumairy (1996) mendefinisikan system ekonomi kapitalis dilihat dari terminology teori ekonomi mikro. Menurutnya system ekonomi kapitais merupakan suatu system ekonomi yang menyandarkan diri sepenuhnya pada mekanisme pasar,prinsip laissez faire (persaingan bebas) ,meyakini kemampuan “the invisible hand”,dalam menuju efisiensi ekonomi.

2. Sistem Ekonomi Sosialis
    Seperti yang dijelaskan oleh Dumairy (1996) system ekonomi sosialis adalah kebalikan dari ekonomi kapitalis.Sistem ekonomi sosialis dapat dibagi dalam dua subsistem,yakni system ekonomi sosialis dari Marxis ,dan system ekonomi sosialisme democrat.Sistem ekonomi sosialis marxis disebut juga system ekonomi komando dimana seluruh unit ekonomi, baik sebagai produsen,konsumen maupun pekerja,tidak diperkenankan untuk mengambil keputusan secara sendiri-sendiri yang menyimpang dari komando otoritas tertinggi,yakni partai.
    Dalam system ekonomi sosialisme democrat ,seperti yang dianut oleh banyak Negara di eropa barat (Jerman),dapat dikatakan bahwa kekuasaan otoritas tertinggi jauh berkurang,Dalam system ini,disatu pihak ada kebebasan individu seperti dalam system ekonomi kapitalis ,misalnya produsen bebas memilih jenis dan berapa banyak produksi yang akan dibuat,konsumen bebas memilih barang yang dikehendaki,pekerja bebas menentukan jenis pekerjaan apa yang di inginkannya.
Menurut Mubyarto (2000) berdasarkan pengalaman di Jerman ada 6 kriteria system ekonomi sosialisme democrat atau system ekonomi pasar social (SEPS),yaitu sebagai berikut :
1.    Ada kebebasan individu dan sekaligus kebijaksanaan perlindungan usaha .Persaingan diantara perusahaan-perusahaan kecil maupun menengah harus dikembangkan..
2.    prinsip-prinsip kemerataan social menjadi tekad warga masyarakat
3.    kebijaksanaan siklus bisnis dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.
4.    kebijaksanaan structural
5.    konformitas pasar dan persaingan
6.    kebijaksanaan pertumbuhan menciptakan kerangka hukum dan prasarana yang terkait dengan pembangunan ekonomi

3. Sistem Ekonomi Campuran

      Sistem ekonomi campuran adalah system yang mengandung beberapa elemen dari system ekonomi kapitalis dan system ekonomi sosialis.Jadi,system ini merupakan campuran antara kedua eksterm system ekonomi tersebut diatas denganberbagai variasi kadar dominasinya.Sanusi (2000) menjelaskan system ekonomi campuran sebagai berikut ; dalam system ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam keadaan kadar yang berbeda-beda.Ada pula system ekonomi campuran yang mendekati system ekonomi sosialis dimana peran kekuasaan pemerintah relative besar terutama dalam menjalankan berbagai kebijakan ekonomi,moneter,fiscal dan lain-lain.

4. Persaingan Terkendali
 
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor tersebut diatas.
Sistem ekonomi Indonesia (sistem persaingan terkendali);Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 1945.
Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat dilihat dari sudut berikut ini:
(a) Pendekatan faktual struktural yakni menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat Keynesian.
Y = C + I + G + (X-M)
Y adalah pendatan nasional.
Berdasarkan humus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui variable G (pengeluaran pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang dilakukan oleh pemerintah.
Pengukuran kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
(b) Pendekatan sejarah yakni menelusuri pengorganisasian perekonomian Indoensia dari waktu ke waktu.
Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengeloaan ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada kapitalisme atau sosialisme.Percobaan untuk mengikuti sistem kapitalis yang dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hinggá akhir tahun 1959.Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang dilakukan oleh Presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi hiinggá akhir tahun 1965.

SUMBER: kuswanto.staff.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar