Keadaan Ekonomi Indonesia berkaitan dengan Ilmu Ekonomi, dan Hukum Permintaan dan Penawaran
Keadaan ekonomi atau proses ekonomi di Indonesia dari sejak dahulu sampai sekarang erat kaitannya dengan ilmu ekonomi dan hukum permintaan dan penawaran. Terkait dengan Ilmu Ekonomi yang mempunyai definisi yaitu studi mengenai bagaimana cara manusia dan masyrakat sampai kepada pilihan (dengan atau tanpa uang) untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas yang dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi baik di masa sekarang maupun di masa datang di antara berbagai orang dan golongan dalam masyarakat.
Maksudnya manusia itu pada hakekatnya memiliki kebutuhan untuk pencapaian kepuasan lahir maupun batin. Keinginan masyarakat untuk memperoleh dan mengkonsumsikan barang dan jasa ada yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dan ada juga yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli. Sehinga kebutuhan manusia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang, misalnya : makan, minum, pakaian; dan kebutuhan non ekonomi adalah kebutuhan yang tidak dapat dinilai dengan uang, misalnya : beribadah (agama).
Berdasarkan teori ekonomi kebutuhan manusia dari segi kepentingannya yaitu kebutuhan primer (kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi , misal : makan, minum), kebutuhan sekunder (kebutuhan yang harus dipenuhi supaya orang dapat hidup lebih baik, misal : kendaraan, pendidikan, dsb), dan kebutuhan tersier (kebutuhan yang bisa dipenuhi setelah kebutuhan sekunder, misal : berlibur, dsb). Kebutuhan dari segi sifatnya yaitu kebutuhan jasmani (kebutuhan material, misal : pakaian, rumah, mobil), dan kebutuhan rohani (kebutuhan jiwa , misal : agama). Oleh sebab itu manusia tidak akan terlepas dari kepeluannya masing-masing guna memenuhi kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kegiatan atau proses ekonomi di Indonesia juga tidak telepas dari kaitanya dengan Hukum Permintaaan dan Penawaran. Karena suatu tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Sehingga Hukum Permintaan dan Penawaran digunakan untuk menyeimbangkan proses ekonomi yang berjalan sebagai akibat dari timbulnya masalah-masalah ekonomi pada masyarakat.
Masalah-masalah ekonomi timbul sebagai akibat daripada ketidakseimbangan di antara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan tersebut.
Keinginan manusia lebih besar daripada kemampuan faktor produksi, maka masyarakat harus membuat pilihan-pilihan sehingga mereka dapat mencapai kesejahteraan yang paling tinggi dari menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
Ada 3 Permasalahn pokok Masyarakat :
1. WHAT. Masalah apa yang harus diproduksi, berapa jumlahnya dan alternative dari barang-barang dan jasa yang mana akan diproduksi. Masalah WHAT adalah akibat langsung daripada ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk memproduksikan semua barang yang dibutuhkan masyarakat. Oleh sebab itu pilihan-pilihan itu harus dilakukan untuk menentukan keinginan mana yang yang harus dikorbankan ditunda untuk memenuhinya. Makin banyak suatu jenis barang akan dihasilkan , maka makin banyak faktor produksi yang akan digunakan, maka faktor-faktor produksi yang digunakan di sektor lain harus dikurangi.
2. HOW adalah dengan cara bagaimana barang-barang diproduksikan, siapa yang memproduksi, faktor-faktor produksi dan teknologi apa yang digunakan. Masalah efisiensi merupakan salah satu faktor yang akan dijadikan dasar dalam melakukan pemilihan. Yang akan dipilih adalah yang mampu untuk menciptakan barang-barang dengan cara yang paling efisien. Bukan hanya terbatas pada efisiensi dari segi teknik tapi juga besarnya jumlah permintaan. Jika Permintaan tinggi, maka penggunaan teknik yang sangat modern akan menaikkan efisiensi. Jika Permintaan biasa, maka penggunaan teknik yang lebih sederhana akan menciptakan efisiensi yang lebih baik.
3. FOR WHOM adalah untuk siapa barang-barang diproduksikan. Masalah “untuk siapa diproduksi” menentukan pada bagaimana output total dibagi antar konsumen yang berbeda. Karena sumber daya terbatas dan dengan demikian, barang masyarakat yang dapat memuaskan semua keiginan dari semua anggotanya.
- Bagaiamana caranya upah tenaga kerja, sewa tanah, bunga modal dan kentungan para pengusaha ditentukan, bagaimana pendapatan keseluruhan masyarakat didistribusikan.
- Adakah distribusi itu sesuai dengan kepentingan keseluruhan masyarakat.
Gerak harga dari setiap output (barang) dan input (faktor-faktor produksi) dapat memecahkan ke-3 masalah pokok ekonomi dengan jalan :
a. Bila permintaan suatu barang naik, maka harga barang tersebut akan naik juga, sehingga penjual memperoleh laba yang besar. Akibatnya produsen berusaha memperbesar produksinya dan mungkin muncul produsen-produsen baru, sehingga jumlah barang yang ada melimpah. Sebaliknya jika harga barang menurun, maka laba penjual menjadi turun. Hal ini berakibat produsen menurunkan jumlah produksinya. Jadi gerak harga barang-barang (output) dapat menentukan APA & BERAPA JUMLAH barang yang diproduksi (Masalah WHAT).
b. Suatu barang diproduksikan melalui proses kombinasi berbagai faktor produksi. Jika harga suatu faktor produksi naik, maka produsen akan menghemat pengunanya dan menggunakan lebih banyak faktor produksi lain atau penggantinya yang harganya lebih murah. Jadi harga input menentukan kombinasi yang digunakan oleh produsen dalam proses produksinya (masalah HOW).
c. Barang-barang hasil produksi dijual ke konsumen. Penghasilan konsumen untuk membeli barang-barang tersebut dari hasil penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada produsen. Penghasilan total setiap orang tergantung pada banyaknya faktor produksi yang dimiliki dan harga setiap unitnya (Masalah FOR WHOM).
Dengan semua yang telah diuraikan diatas keadaan ekonomi di Indonesia saat ini juga perlu mendapat acungan jempol. Kenapa? Karena Indonesia adalah termasuk salah satu Negara kawasan Asia yang tidak terlalu parah atau bahkan hampir tidak terhempas dengan isu global yaitu Krisis Ekonomi Dunia. Intensitas pembeli mobil setiap harinya tidak berkurang malah justru bertambah banyak. Entah kenapa Indonesia bisa terhindar dari masalah itu dan bahkan beberapa waktu yang lalu saya mendengar berita dari sebuah siaran radio bahwa kisaran nilai Rupiah terhadap Dollar terletak pada batas yang aman dan yang membuat terkejut lagi dapat mengalahkan Negara tetangga kita yaitu Malaysia. Saya kira itu merupakan salah satu kebanggan bangsa Indonesia saat ini yang sedang menghadapi masalah kasus Century.
Menurut Presiden Susilo Bambang Yudoyono Negara kita memang tidak terlalu terkena imbas dari Krisis Ekonomi Dunia, tetapi pernyataan Menteri keuangan Sri Mulyani yang berusaha menyelamatkan bank Century dari dampak sistemik Krisis Ekonomi Dunia. Dan yang lebih menarik lagi yaitu pernyataan dari tokoh-tokoh pengamat Ekonomi yang mengatakan bahwa bank Century memang tidak layak diselamatkan karena termasuk ke dalam bank yang gagal, jadi ini membuat masyarakat awam seperti saya menjadi bingung. Sebenarnya mana yang dapat dipercaya dan membuat rasa nyaman untuk rakyat. Tetapi pastinya kasus ini telah merugikan Negara dan menyebabkan proses kegiatan ekonomi di Indonesia menjadi terganggu dan utamanya masyrakat kecil-lah yang menjadi korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar